Industri keuangan Syariah menjadi makin penting dalam konteks global saat ini. Konsep yang didasarkan pada prinsip-prinsip Syariah Islam, seperti larangan riba dan spekulasi, telah menarik perhatian banyak orang yang mencari alternatif yang sesuai dengan keyakinan dan nilai mereka. Dalam konteks ini, literasi dan inklusi keuangan memegang peran penting dalam memajukan industri keuangan syariah. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya literasi dan inklusi keuangan dalam industri keuangan syariah, serta mengulas tingkat literasi keuangan di Indonesia beserta upaya-upaya untuk meningkatkannya.
Literasi Keuangan dalam Industri Keuangan Syariah
Literasi keuangan merujuk pada pemahaman dan keterampilan individu dalam mengelola keuangan mereka dengan baik. Ini mencakup pengetahuan tentang berbagai produk dan layanan keuangan, serta kemampuan untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas dan berkelanjutan.
Pentingnya Literasi Keuangan dalam Industri Keuangan Syariah
Literasi keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam industri keuangan syariah. Dengan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip keuangan syariah, individu dapat menggunakan produk dan layanan keuangan syariah dengan lebih efektif. Literasi keuangan syariah adalah landasan bagi seseorang untuk mengelola finansial sesuai dengan aturan dalam Islam. Dilansir dari situs resmi OJK, literasi keuangan syariah penting karena:
-
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Makin tinggi indeks literasi keuangan syariah, maka makin mudah sistem keuangan diimplementasikan dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
-
Meningkatkan inklusi keuangan: Makin besar pengetahuan masyarakat akan produk dan layanan keuangan syariah, maka akan meningkatkan indeks inklusi keuangan syariah.
-
Meningkatkan pemanfaatan produk dan jasa keuangan syariah: Makin tinggi tingkat literasi keuangan syariah, maka akan makin banyak orang yang akan memanfaatkan produk dan jasa keuangan syariah.
Inklusi Keuangan dalam Industri Keuangan Syariah
Inklusi keuangan mengacu pada akses dan partisipasi yang luas dari individu-individu dalam sistem keuangan formal. Hal ini mencakup ketersediaan berbagai produk dan layanan keuangan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, termasuk yang berbasis prinsip-prinsip syariah.
Peran Inklusi Keuangan dalam Memajukan Industri Keuangan Syariah
Inklusi keuangan memiliki peran krusial dalam pengembangan industri keuangan syariah. Dengan memastikan akses yang adil dan merata terhadap produk dan layanan keuangan syariah, inklusi keuangan memungkinkan lebih banyak individu untuk berpartisipasi dalam ekonomi berbasis syariah. Ini menciptakan pasar yang lebih besar dan beragam untuk produk dan layanan keuangan syariah, yang pada gilirannya dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan industri.
Inklusi keuangan memberikan berbagai manfaat bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Bagi individu, inklusi keuangan memungkinkan akses yang lebih mudah terhadap layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti pembiayaan mikro syariah, tabungan syariah, dan asuransi syariah. Ini membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan finansial mereka dengan cara yang sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai mereka.
Di sisi masyarakat, inklusi keuangan dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi dengan memungkinkan partisipasi yang lebih luas dalam aktivitas ekonomi. Ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan membantu menciptakan lapangan kerja baru.
Selain itu, inklusi keuangan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan yang penting, seperti pendidikan keuangan, perlindungan asuransi, dan investasi yang berkelanjutan. Dengan demikian, inklusi keuangan tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga menyumbang pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan.
Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia
Melansir dari CNBC, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa indeks literasi keuangan syariah meningkat sebesar 30% pada tahun 2023, mencapai 39%. Namun, tingkat inklusi keuangan syariah masih stagnan di angka 12%.
Sejak tahun 2019 hingga 2022, indeks literasi keuangan syariah Indonesia tetap berada di level 9%, meskipun inklusi keuangannya naik dari 9% menjadi 12%.
Faktor Utama yang Memengaruhi Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia
Dilansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada dua faktor yang memengaruhi tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia, antara lain:
-
Pangsa pasar yang rendah dalam industri keuangan syariah menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap keuangan syariah masih sangat minim. Ini konsisten dengan temuan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, yang menunjukkan bahwa indeks inklusi keuangan syariah hanya mencapai 12,12%, jauh di bawah indeks keuangan secara keseluruhan yang mencapai 85,10%.
-
Inovasi dan daya saing industri keuangan syariah yang masih rendah. Hal ini terlihat dari inovasi produk keuangan syariah yang lebih terbatas, harga produk dan layanan yang lebih mahal, serta jaringan kantor yang belum seluas industri keuangan konvensional sehingga belum dapat menjangkau masyarakat, terutama di wilayah terpencil.
Upaya untuk Meningkatkan Literasi Inklusi Keuangan Syariah di Indonesia
Pemerintah melalui situs resmi OJK menyebutkan bahwa untuk mewujudkan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka dunia, diperlukan peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Adapun beberapa cara untuk meningkatkannya adalah sebagai berikut:
-
Mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
-
Mengoptimalkan jaringan dan akses.
-
Menggelar program literasi, pelatihan, dan sosialisasi secara berkelanjutan.
-
Meningkatkan kepedulian masyarakat dan pelaku usaha terhadap keuangan dan ekonomi syariah.
-
Meningkatkan inovasi, kapabilitas, serta daya saing industri jasa keuangan syariah.
-
Melibatkan lingkungan pondok pesantren di daerah.
-
Menggelar kuliah umum.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan memegang peran penting dalam pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Literasi keuangan mengacu pada pemahaman dan keterampilan individu dalam mengelola keuangan mereka, sementara inklusi keuangan mengacu pada akses individu dan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam industri keuangan syariah, pentingnya literasi keuangan terletak pada pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam dan pengelolaan keuangan yang sesuai dengan syariah. Dengan literasi keuangan yang kuat, masyarakat dapat lebih memahami produk-produk keuangan syariah yang ditawarkan dan membuat keputusan finansial yang lebih cerdas.
Sementara itu, inklusi keuangan berperan penting dalam memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang adil dan merata terhadap produk dan layanan keuangan syariah. Dengan inklusi keuangan yang baik, industri keuangan syariah dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, sambil memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan terus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang literasi dan inklusi keuangan, diharapkan masyarakat Indonesia dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, meningkatkan partisipasi dalam industri keuangan syariah, dan akhirnya mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.
Sumber : https://www.shariaknowledgecentre.id/id/news/literasi-dan-inklusi-keuangan-Syariah/