Mungkin tidak banyak yang tahu, sebelum pemerintah gencar mengembar-gemborkan ekonomi syariah nasional, Muhammad Hasan Gaido atau MHG, CEO sekaligus Founder Gaido Group telah lebih dulu menggaungkan hal tersebut.

Bahkan, sejak tahun 2017, Hasan Gaido telah mantap menjadikan “Indonesia Sentral Ekonomi Syariah Dunia di Tahun 2045” sebagai visi dari holding company Gaido Group besutannya tersebut.

Hasan Gaido lahir di Lebak, Banten pada 1 Juli 1971. Ia mengawali bisnisnya dengan mendirikan sebuah perusahaan travel haji dan umrah, yaitu Gaido Travel and Tours pada tahun 2003 silam.

Berkat kepiawaiannya dalam menjalankan bisnis, Hasan Gaido berhasil membawa Gaido Travel and Tours menyabet berbagai penghargaan, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Rekor Muri dan Rekor Internasional dari Record Holder Republic (RHR) yang bermarkas di London, Inggris.

Sukses mengembangkan dan melambungkan nama Gaido Travel and Tours sebagai salah satu penyelenggara ibadah haji dan umrah ternama di Indonesia, tidak lantas membuat Hasan Gaido puas.

Ia pun akhirnya membangun sejumlah perusahaan yang ia rancang untuk dapat bersinergi dengan Gaido Travel and Tours, serta memenuhi kebutuhan jemaah umrah dan haji, mulai dari Banten Restoran sebagai penyedia layanan konsumsi, Kawasan Wisata Halal Baduy Outbound sebagai penyedia lokasi manasik, Gaido Bank Syariah sebagai penyedia layanan tabungan dan pembiayaan, Media Haji dan Umrah untuk mempublikasikan kegiatan ibadah haji maupu umrah, Gaido Corporation. Pte. Ltd. Singapore yang bergerak dalam bidang investasi ekonomi syariah, eksport produk halal dan consultan halal supply chain, serta sederet perusahaan lainnya.

Pada tahun 2020 hingga 2021 perekonomian nasional mengalami pukulan telak akibat merebaknya wabah pandemi Covid-19. Dampak itu juga praktis dirasakan oleh hampir seluruh unit usaha Gaido Group, terutama Gaido Travel and Tours.

Namun Hasan Gaido sekali lagi membuktikan mentalitasnya sebagai seorang pemimpin. Di tengah badai tersebut, Hasan Gaido justru dengan lantang menyatakan bahwa Gaido Group mampu bangkit dari pandemic Covid-19, bahkan menjadi pemenang!

Tepat pada momentum Milad ke-18 Gaido Group, Hasan Gaido pun mengangkat tema “Gaido Bangkit Bersama Ekonomi Syariah di Masa Pandemi Covid-19”.

Gaung itu bukan hanya isapan jempol belaka, Gaido Group terbukti berhasil menghadirkan sejumlah terobosan yang prestisius;

Pertama, dengan mendirikan perusahaan PT Gaido Digital Medika dengan brand Digital Hospital. Bagi Hasan Gaido, pendirian perusahaan tersebut adalah jawaban atas pandemi Covid-19, sekaligus jawaban atas derasnya arus digitalisasi. Di samping itu, Digital Hospital juga merupakan salah satu persembahan Gaido Group untuk Presidensi G20 dan B20 Indonesia, di mana dua dari tiga isu yang diangkat adalah tentang Kesehatan dan Digitalisasi.

Kedua, dengan membeli perusahaan starup di bidang kesehatan, yaitu Klinikgo. Perusahaan yang memberikan layanan telemedisine ke rumah atau kantor layaknya layanan pesan makanan di aplikasi Gojek dan Grab.

Ketiga dengan mendirikan perusahaan PT Gaido Retail Santri Mart dengan brand Santri Mart. Perusahaan ini fokus untuk membantu pesantren menjadi mandiri sehingga kebutuhan santri dicukupkan oleh pesantren. Dari santri untuk santri.

Keempat, dengan pembelian perusahaan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Arta Fisabililah dengan brand ARFIS. Kini di tahun 2021 perusahan tersebut yang saat ini menginjak usia 28 tahun telah menjadi PT Bank Pembiayaan Rakyat Sayariah Gaido Indonesia dengan brand Gaido Bank Syariah. Brand tersebut sudah paten dan legal, serta mendapatkan persetujuan dari OJK.

Di usianya yang akan menginjak 51 tahun pada 2022 ini, Muhammad Hasan Gaido telah melengkapi ekosistem Gaido Group. Hampir seluruh sektor kebutuhan masyarakat, dapat dilayani oleh unit usaha Gaido Group.

Melalui Gaido Foundation, Hasan Gaido selalu memberikan bantuan untuk lembaga pendidikan seperti pesantren, serta fokus membantu 5 asnaf, yaitu fakir miskin, anak yatim, anak didik santri atau pelajar, lembaga pendidikan, dan ghorimin atau orang yang terjerat rentenir.

Untuk menjalankan program tersebut Hasan Gaido telah mewakafkan sebagain saham perusahaan nya. Hasan Gaido meyakini, bahwa bisnis yang didirikannya adalah dakwah dan bekerja adalah ibadah.

Bagi Hasan Gaido, perusahaannya sudah memiliki tujuan yang jelas yaitu. Dengan visi yang telah ditetapkan, Hasan Gaido pun telah memantapkan misi untuk menuju visi tersebut;

1. Membentuk Ekosistem Ekonomi Syariah melalui unit usaha Gaido Group dan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah.

2. Mencari 100 Mujahid dan Mujahidah Ekonomi Syariah dari kalangan santri, pelajar, mahasiwa dan pelaku UKM.

3. Memberikan edukasi dan literasi Ekonomi Syariah melalui Gaido Institute kepada pesantren, kampus, dan komunitas UKM

4. Memberikan bantuan kepada dhuafa, anak yatim, pelajar, mahasiswa, lembaga pendidikan dan gorimin melalui Gaido Foundation

5. Memberikan dukungan publikasi dan branding berbasis media digital melalui Gaido Media Creative

Di samping fokus mengembangkan lini bisnis Gaido Group, Hasan Gaido juga aktif berkiprah di sejumlah lembaga, seperti:
1. Indonesia-Saudi Arabia Business Council (ISABC) sebagai Presiden.
2. Kadin Indonesia sebagai Ketua Kadin Hubungan Bilateral.
3. DPP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sebagai Bendahara Komite Eksport Halal.
4. DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) sebagai Koordinator Bidang Komunikasi.
5. Asosiasi Usaha Menengah Indonesia (AUMI) sebagai Sekretaris Jenderal.
6. Insan Pariwisata Indonesia (IPI) sebagai Dewan Pembina.
7. Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) sebagai Dewan Penasehat.
8. Insan Tani dan Nelayan (INTANI) sebagai Penasehat.
9. Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Banten sebagai Anggota Dewan Pertimbangan.
10. Perkumpulan Urang Banten (PUB) sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Antar Lembaga dan Daerah.